Subhanallah, ternyata Allah menciptakan Manusia adalah untuk bersenang-senang

Subhanallah, ternyata Allah menciptakan Manusia adalah untuk bersenang-senang
Untuk apa manusia diciptakan?
1.      Untuk beribadah?
2.      Untuk menjadi khalifah didunia?
Dua jawaban tersebut bukannya salah, tetapi tidak untuk menjawab pertanyaan dalam tema kali ini.
Jawabannya adalah: “Allah menciptakan kita agar kita hidup bersenang-senang”. Kok bisa, ini bercanda?
Jawabannya: “Tidak, sama sekali tidak”

Tentunya kita masih ingat dengan penciptaan Nabi Adam dan Hawa, sebagai manusia pertama yang diciptakan. Demikian pula, adanya wanita pertama yang mendampingi Nabi Adam a.s merupakan bagian dari keinginan manusia untuk mendapatkan ketenangan dan kesenangan. Adam bertanya kepada Allah “Ya Allah, untuk apa engkau ciptakan aku? Allah SWT menjawab dalam QS Al Baqarah-35: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim

Namun apa yang terjadi kemudian?

Oleh karena “SATU DOSA” saja yang dilakukan Adam dan Hawa, maka kehidupan manusia yang semula hanya untuk bersenang senang kemudian berubah menjadi penuh kesusahan. Allah berfirman dalam QS Al Baqarah-36: “Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
Semenjak itu, terjadilah perubahan dalam hidup manusia:
Yang semula ketika punya keinginan semuanya terpenuhi dengan mudah atas kehendak Allah swt, ketika hidup di dunia semuanya harus diusahakan dengan susah payah.
Dulu ketika di surga, ketika Adam menginginkan buah-buahan, maka buah-buahan itu akan datang menghampirinya, namun hanya karena satu dosanya, Adam harus tinggal di dunia, dimana ketika menginginkan buah-buahanan, Ia harus menanamnya dulu, memupuknya, menunggu beberapa tahun sehingga berbuah sampai matang barulah ia bisa menikmati buah yang diinginkannya.

HIKMAH

Begitulah dengan kehidupan kita sekarang ini.
Segala kesulitan hidup itu disebabkan oleh dosa-dosa kita.
Kalau Adam berbuat SATU DOSA saja berakibat hidupnya menjadi susah di dunia, bagaimana dengan kita yang terus menerus berbuat dosa? Barangkali itulah yang membuat segala aspek kehidupan kita terasa rumit dan susah.

Contoh.

Untuk menikmati buah-buahan yang diinginkan, tidak saja hanya cukup untuk menanam, namun bisa jadi harus dimulai untuk membeli bibitnya yang bisa saja harus dengan berhutang, membeli lahannya pun harus berhutang, baru kemudian bisa menanam dan memetiknya suatu saat.

Tidak hanya sampai disitu saja, karena dosa kita yang terus bertambah, bisa jadi kita kesulitan untuk membayar hutang-hutang kita, gali lubang tutup lubang, bahkan gali sumur untuk menutup lubang. Atau bahkan dengan kesulitan terlilit hutang itu bisa jadi pohon buah yang sudah sekian lama ditunggu hasilnya harus terkena hama dsb.

BAGAIMANA MEMBUAT HIDUP KITA SERBA MUDAH DAN SENANG?

Agar hidup kita penuh kesenangan dan kemudahan, kita semestinya berhati-hati dengan perbuatan dosa. Ketika kita telah berbuat dosa kita harus segera membersihkannya. Dengan begitu maka janji Allah untuk memberikan “Solusi dan Jalan Rizqi” dari arah yang tidak disangka-sangka itu akan diberikan kepada kita.

Dengan janji Allah yang terpenuhi untuk kita, bisa jadi urusan kita semakin banyak, bisa jadi waktu kita semakin sedikit. Namun semua dibuat mudah dan menjadi beres semuanya. Untuk itu mari kita kenali bagaimana kita membersihkan dosa yang terus bertumpuk yang disadari maupun tidak.

5 (LIMA) SUNGAI PENGHAPUSAN DOSA

1.      Istighfar

Penghapusan dosa yang ini bisa kita lakukan kapan saja, dimana saja. Rasulullah mengajarkan, bahkan Beliaupun sehari  melakukan 70-100x istighfar memohon ampun atas dirinya yang sebenarnya sudah dijamin masuk surga. Bisa jadi kita merasa tidak berdosa, padahal banyak sendi dalam tubuh kita telah bersatu melakukan dosa

2.      Beramal sholeh

Penghapusan dosa yang ini adalah menggantikan keburukan dengan kebaikan. Dengan beramal sholeh, maka kesalahan dan dosa bisa terhapuskan

3.      Ramadhan

Penghapusan dosa yang ini adalah istimewa. Bulan Ramadhan adalah “HADIAH” bagi kita untuk membakar seluruh dosa kita. Sebagaimana janji Allah dan RasulNya “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman yang benar dan penuh dengan ihtisab (perhitungan) maka akan dihapuskan segala dosa-dosanya

 4.      Musibah/kesulitan

Penghapusan dosa yang ini bisa jadi diperuntukkan bagi orang yang lalai dengan 3 hal sebelumnya. Dosa-dosa kita bisa digugurkan oleh berbagai musibah, kesulitan dan berbagai keadaan yang tidak menyenangkan, jika kita bisa ikhlas menerimanya.

5.      Jahannam

Penghapusan dosa yang ini sebaiknya kita hindari. Jika keempat sungai pembersih dosa di atas tidak mampu kita lakukan dan dapatkan, maka kelak dosa-dosa kita akan dihapus melalui siksaan di neraka jahannam, setelah itu barulah kita akan dimasukkan ke dalam surga untuk mendapatkan kesenangan-kesenangan yang kita inginkan.

PERTANYAAN UNTUK KITA MASING-MASING

Kita tinggal pilih, mana dari kelima penghapusan dosa tersebut yang kita pilih?

Setidaknya marilah kita pilih 3 yang pertama, agar kita bisa hidup senang dan mudah, tanpa harus dosa-dosa kita dibakar dengan berbagai musibah dan kesulitan dalam kehidupan, apalagi harus dibakar di dalam Jahannam yang perhitungannya sehari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia.

Karena sayangnya Allah SWT kepada kita, ketika kita lalai dengan 3 cara yang pertama, Allah kadang mengingatkan kita dengan “jeweran sayangNya”. Mungkin dengan kehilangan barang-barang berharga, mungkin dengan berbagai kesulitan seperti keruwetan atau bahkan mandegnya pendapatan kita, mungkin kerja kita bisa selesai namun tidak kunjung dibayar oleh pemberi kerja, atau bahkan harus menanggung kerugian dan berurusan dengan penegak hukum.

Bisa jadi “jeweran sayangNya” belum cukup menyadarkan kita, sehingga dikirim lagi utusan berupa “pukulan sayangNya” agar kita sadar dan bertaubat dan memperbaiki berbagai amanah yang dititipkan kepada kita.

Mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai hadiah dari Allah dan menjadi kesempatan membakar dosa, setelah itu mudah-mudakan amalan kita menjadi tumpukan pahala.

Semoga Allah SWT meridhai apa yang kita usahakan.
Amiin...

Comments

Post a Comment